Secebis Harapan

~ mengharap secebis harapan~

Pernahkah kita bertanya pada diri kita, jika kita merintih menitiskan air mata, siapakah yang melihat semua itu? Tuhan melihat itu semua. No doubt. Tapi apa yang menyebabkan kita jadi seperti itu. Adakah kerna kita terlalu mengikut perasaan atau kita hanya melegakan perasaan kita? Tanyalah diri kita sendiri.

Namun air mata aku yang bukan mudah untuk mengalir akan menitis juga pada ketikanya. Ia akan menitis jika hati aku betul-betul terluka, kecewa, sebak dan tertekan. Bukan kerna aku nak melegakan perasaan aku. Sebab aku tahu ia tak mungkin membuat keadaan tenang kembali atau membuat hati aku lega. Once I started to cry it will never stop until it found the right time.

Memang sekarang ini perasaan aku tak tenteram. Dan aku masih belum tahu apa yang menjadi punca itu semua. Cuma yang menggambarkan apa yang aku rasa adalah melalui lagu ‘Secebis Harapan’ dari Nora. Aku percaya semua orang tak mengerti perjalanan hidup aku. Rasa dihina, menjadi permainan orang lain, dipergunakan, dipuji, disanjung, dan ditinggalkan,

Nora - Secebis Harapan

Tika keheningan aku bagai dibuai
Dinginnya malam yang panjang
Tika kegelapan sayu unggas berdendang
Mengubat hati yang rawan
Bagaikan dinginnya malam yang suram
Begitulah diriku diibaratkan

Dalam kesamaran ku rempuhi ranjau
Biarpun payah ku teruskan
Siapa memandang tidakkan ku hirau
Biarpun pedih ku tahankan

Jamahlah bintang
Beri daku sinaran
Semoga hati kan cekal

Akan ku teruskan
walau harus ditelan
Seribu nista di tangan

Terbang wahai unggas bebas di awan
Agar kan tercapai sinar gemerlapan

Tuhan ku inginkan secebis harapan
Hanya padamu ku serahkan
Apakah kan ada ketulusan jiwa
Yang menilai ku seadanya

Tuhan ku inginkan secebis harapan
Hanya padamu ku serahkan
Tuhan ku inginkan secebis harapan
Ku pasrah padamu Tuhan
Tuhan……

Sehinggakan aku sudah mula rasa putus asa. Yes, because of I’m used to be like this. Dan aku tak mengharap simpati orang lain keatas apa yang berlaku. Aku percaya dengan takdir Tuhan. Selama ini aku lakukan dengan ikhlas dan pengorbanan hidup aku selama ini aku tak minta sebarangan balasan. Tuhan Maha Adil. Segala yang berlaku ada hikmahnya.

Aku memberi peluang untuk diri aku menjadi yang terbaik untuk diri aku sendiri. Memuaskan hati sendiri. Aku rasa aku mula penat untuk lakukan sesuatu demi orang lain. Tapi aku tak tau sampai bila aku mampu lakukan sedemikian. Sungguh aku katakan, aku tak mampu lakukan sesuatu yang bakal menyakiti hati orang lain kerna ia akan melukakan hati aku sendiri. Biarlah mereka hidup sempurna aku lepaskan. Biarlah aku lalui yang sukar demi mereka.

Pengorbanan hidup aku akan ku teruskan juga. Aku takkan mengalah dengan keadaan. Aku akan terus berjuang demi diri aku dan orang-orang yang aku sayang. Itulah hakikat hidup yang harus aku terima. Aku bersyukur setinggi-tingginya pada tuhan kerna melahirkan aku sebagai seorang yang penyabar, tenang dan bertimbangrasa. Alhamdulillah~